apa saja ...

apa saja ...
stidaknya ini lah saya

Minggu, 06 Maret 2011

CERITA : saat aku harus berteman baik dengan Pilihan

Yang pertama tetap lah "aku" dan cerita tentangku. karna aku tidak akan menceritakan tentangnya. !!! Sebelum nya aku juga tidak pernah tau apa itu pilihan, blum lagi dengan pertanyaan apakah itu pilihan yg baik? semuanya benar benar membingungkan. dan akhirnya waktu mengajarkan ku banyak pilihan yang harus kau pilih.

Aku pernah bertemu dengan pilihan yang sangat berat, ya mungkin "pada saat itu". Dimana aku harus bisa menentukan dan melibatkan banyak perasaan. ada yang sedih, ada yang marah, bahkan membenci, dan bangga.. saat itu aku "berkenalan" dengan pilihan hidup. dimana aku harus menerobos pandangan orang umumnya bahwa hidup itu seperti ini dan harus begini, begitu, kalau tidak begini nanti begitu.. hahahahah.
pandangan orang2 itu cukup membuat kedua orang tua ku beranggapan kalau aku ini tak bertujuan dan mempermainkan kepercayaan mereka. berat memang pada saat itu menceritakannya kepada mereka, karna jujur sedikit banyak awalnya aku pernah mengecewakan mereka. tanggung jawab yang mereka berikan tidak sempurna kukerjakan. alhasil itu hanya membuat mereka semakin sejajar dengan pandangan orang2 umumnya. Hal yang seperti ini banyak terjadi pada orang banyak sebenarnya, tp aku coba menceritakan tentang ku. agar Blog ini penuh dan akhirnya aku terbiasa untuk menulis sesuatu disini. :)

ok kembali ke cerita,
Aldi kenapa kamu seperti ini?? mau jadi apa kamu nanti??
aldi udah lah nak, mau jadi apa ntar? nggak kasian lihat orang tua mu mencemaskan ini?
banyak lagi pertanyaan lainnya. dan bukan hanya pertanyaan saja. banyak juga yang menarik kesimpulan kalau aldi itu sudah seperti ini. aldi itu ini. koq aldi begitu. hehehe
sekali lagi aku katakan, memang sulit pada saat itu.. :) dan itu berhasil membuat orang tua ku bertanya keras tentang itu.. aku pun bingung. apa yang harus ku jawab. baru saja aku diam kecemasan orang tua ku telah membuatnya semakin yakin bahwa yang terjadi saat ini adalah benar seperti yang orang2 katakan.

wah wah wah . . aku belum memberikan penjelasan kecil. bahwa sebetulnya di lubuk hati yang dalam ini tidak sepenuhnya menginginkan itu terjadi. apa lagi sampai menyakiti banyak perasaan, terlebih kedua orang tua ku yang telah mempercayakannya..

aku kalah, dan aku di benci keluargaku. anggapannya aku mengecewakan mereka. tidak mendapatkan tempat sebagai anak, diremehkan sebagai lelaki yang tidak bertujuan. dan yang lebih parahnya lagi, kurang lebih selama 2bulan aku tidak mendapatkan perhatian dari orang tua ku. aku tidak tau bagaimana keaadaanya, tidak tau apa yg mereka rasakan, seberapa hancurnya hati mreka yang telah aku kecewakan. yaaa memang benar aku telah mengecewakannya.. dan benar pada saat itu aku menyayangkan semua itu terjadi. aku tidak pernah berkeinginan untuk menyakiti hati orang banyak.
itu Hal yang paling menyakitkan dam hidupku - setelah perihal cabut Gigi. :)

Waktu berjalan sebagaimana mestinya. akupun larut dalam heningnya kesalahan. banyak pihak yang menyangkan,mencoba menasehati dan memberi ,masukan. banyak juga pihak yang semakin membenci. itu malah menjadi semakin tak tergubris olehku. sebab kesalahan yg telah aku lakukan terhadap orang tuaku membuatku merasa hidup sendiri tak punya, tak dengar dan tak kenal siapapun. aku merasakan "Anomali kenyamanan- dan semakin larut dalam keadaan" . . .

entah kapan akhirnya aku mulai sadar , sebetulnya aku tidak boleh semakin larut seperti ini.. bergerak dan mencoba mencari tau terlebih dahulu. masih layak dan adakah tempat untuk orang2 sepertiku ? jawabannya "SANGAT PANTAS dan MASIH SANGAT LAYAK". karna tanpa sengaja waktu dan keaadannya telah mengajariku banyak akan pilihan hidup. yang terjadi sekarang adalah pilihan, Ya memang benar aku yang mengalaminya, aku yang menjalankannya dan di dalam hati ini jg ada yg menyuarakn itu dengan lantang. " YA BENAR INI PILAHN KU "

setelah aku tau semuanya. aku pun melakukan sesuatu yang ku mau dengan seenak jidat ku. dengan batasan2 positif tentunya. itu berhasil mencuri perhatian orang banyak. tetapi belum untuk kedua orang tua ku.
aku sadar, aku harus melakukan pendekatan seperti anak2 kecil umumnya yang bersalah kepada orang tuanya. terus merayu ibu yang sdikit lebih lembut dari ayahnya. hal itu ternyata membuat orang tua ku sedikit luluh. karna benar mereka merindukan anaknya yang telah mengecewakannya ini.
tapi akan hal itu aku semakin sadar, dan tidak boleh memanfaatkan momen ini. karena poin nya aku harus tetap mempertanggung jawabkan pilihan ku ini kepada mereka.

terus berusaha,dan memberikan apa yg semestinya bisa aku lakukan. terus berbuat dan tidak banyak berkata, akhirnya membawaku sampai ke sebuah percakapan dengan orang yang sangat kecewa dengan kesalahnku.
yaa.. itu ayah ku.
via telephone - dengan mata berkaca ,aku] mengucapkan "apa kabar ayah ???
itu perkataan terberat saat itu setelah perihal menggendong Pesawat.. :)
Ayah] Baik . . . aldi ap kbr? (dengan terbata-bata dia menyuarakan yang sama untuk ku)
hal itu semakin membuatku hancur. betapa aku telah mengecewakan kedua orang tua ku. sebisa mungkin aku menceritakan yang sebenarnya aku rindu dan yang terjadi sekarang ini memang yang seperti yang ku inginkan. aku benar tidak peduli dengan apa yang mreka katakan, karna ini aku yang menjalankannya. tidakah engkau tau kalau pilihanku ini bukanlah pilihan yang dibenci oleh agama? ataupun melanggar hukum negara? bukanya engkau tau kalau aku di lahirkan dari kedua orang tua yang menyukai perihal pilihan ini?. tidak kah kau bangga atas aku yang selma ini seperti dirimu dulu..?
]yaaa ..aku bangga tetapi, tidak seperti ini jalannya. apakah kamu harus mengecewakn orang tuamu terlebih dahulu. sedangkan kau sendiri tau pasti orang tua mu akan sangat mendukung pilihanmu ini. orang tua mu cuma tidak ingin anaknya mengalami hal yang sm atas cerita buruk pengalaman orang2. kalu bisa seperti ini kan lebih bagus. bisa sambil ini juga kan lebih bagus nantinya. kamu jadi bisa seperti ini nantinya..
Banyak ini itu yang diceritakan orang tuaku pada saat itu. dan semuanya itu memang benar adanya, semata mata demi kebaikan anaknya..Terima kasih tetap membuatku terjaga. maaf kalau aku telah mengecewakan. tapi sesungguhnya ini lah jalan hidup yg kupilih. dan tentunya bukanlah jalan yang salah untuk ku. karna aku yang memilihnya. salahpun pilihanku ini, yaa itu aku yg memilih . bukan pilhan orang orang. akupun tak akan menyalahkan siapapun.. terserah kalau ada yg beranggapan pemikiranku ini salah.
" ini lah aku dan akan tetap menjadikannya aku "
persetan dengan mereka yang telah menyuarakanya sumbang. semua tetap kembali kepada aku yang menjalankannya. dengan lantang aku bicara "AKU AKAN TETAP BERADA DI JALAN KU" pilihan hidupku. biarkan aku bertanggung jawab untuk mu dan bukan untuknya atau siapapun. karna aku yang yang menjalankannya sendiri, dan hanya aku yang tau baik buruknya. aku juga yang akan mempertanggungjawabkannya disana. jadi aku akan berbuat seperti apa yang aku inginkan.. semoga kau mengerti dan mendo'akan setiap nafasku. dan ini aku atas hidup ku..
Ayah] baik ... lakukan yang menurutmu benar.. buktikan kepada orang bnyak kalau aku tidak mengajarkanmu untuk melakukan hal yang salah. jadilah anak yang bertanggung jawab atas hidupnya...

bissmilah...
dan....... Terima kasih untuk itu ayah... :(

umumnya bahwa hidup tu seperti ini dan harus begini, begitu, kalau tidak begini nanti begitu....??? 
ITU TIDAK BENAR... karna memang belum benar terjadi.. dan hanya kita yg tau, sebab kita yg menjalankannya. bukan mereka...
aku selalu berpikiran kritis untuk itu. karna aku " tidak terlalu memperdulikan pendapan orang lain " untuk pilihan hidupku dan ini lah aku.. aku yang menjalankannya.

Kesimpulannya.. pilihan itu bukanlah hal yang sulit. pilihan adalah dimana kita harus melakukan apa yang semestinya harus kita lakukan dan bukanlah " kita harus kemana dan seperti apa nantinya".. 
tetaplah menjadi pribadi yang mampu bersikap dan tidak menjadi pribadi yang takut akan bonus akhirnya.

seperti cerita diatas, buktinya aku mampu melewati hal hal sulit. dan kedua orang tua ku pun bangga dengan apa yang telah kupilih. sekalipun aku belum menjadi orang yang berhasil banyak atas pilihanku,daaaaaaannnnn walaupun aku jg belum mampu melunasi hutang kebahagian orang tua ku, setidaknya aku telah berhasil melewati tahap demi tahap. hingga sampai saat pembuktian skrng ini tetaplah ini benar benar membuatku lega.
karna aku mendapatkan kepercayaan kembali atas pilihan hidupku.
tinggal sebagaimana akau membuktikannya . . .

sekuat tenagaku. inilah aku atas pilihanku.. !!!

aldi fachrobby.

1 komentar:

  1. Tulisan kau ini…..hehehe. Saya ingat masa-masa sulit itu, bagaimana malam yang panjang membius kita untuk berani bermimpi sesaat setelah lelah tawa kita yang entah atas dasar apa saling bersahut-sahutan. Disusul bagaimana teriknya mentari yang memaksa mata kita untuk terbuka dan mendapati diri kita sedang berdiri pada poros siklus kehidupan diluar sana. Satu babak yang tidak akan pernah saya sesali…

    Kalah dan Terasingkan menjadi satu antithesa bahwa kita selalu punya posisi sebagai Manusia; kalah dan terasing tetapi tidak untuk diri kita sendiri ! Hakikat manusia adalah mencari, ia menjadi ada (being) karena berfikir, dan menjadi eksis (existence) ketika memilih.

    Salamku untuk Ayah dan Ibu kita, yang berhasil melahirkan dan membesarkan manusia.

    Mari bersama kita mainkan, kawan.

    Salam.

    BalasHapus